Mereka
yang mengingkari Tuhan mengingkari diri dan kemuliaan mereka sendiri.
Setiap orang mempunyai rasa kasih sayang dalam hatinya, dalam berbagai
bentuk, baik terhadap anak-anak, orang miskin, pekerjaan dan tujuan
mereka. Kasih sayang itu adalah Tuhan, percikan ke-Ilahi-an di dalam
diri mereka. Betapa pun kecilnya atau pun hanya kadang-kadang, mereka
mempunyai ananda, yaitu sepercik cahaya Tuhan dan ke-Ilahi-an. Mereka memiliki santhi,
ketidakterikatan, simpati. Semua ini adalah pantulan ke-Ilahi-an pada
cermin pikiran mereka. Ini semuanya adalah kesempurnaan mental yang
diperlihatkan melalui penghargaan dan faedah kebajikan. Santhi
atau ketenangan yang dilakukan karena tidak berdaya, seperti pada kasus
pencuri dalam kisah Tenali Ramakrishna, itu tidaklah benar. Seorang
pencuri memperlihatkan ketenangan yang luar biasa dan sahana,
tenang dan tabah! Ketika mengetahui bahwa ada seorang pencuri masuk ke
kebunnya di malam hari dan bersembunyi di bawah semak-semak �labu ular�
di dekat sumur, Ramakrishna memanggil istrinya. Dimintanya ember dan
seutas tali agar ia dapat mengambil air sumur. Istrinya menimba air dan
memberikan ember itu kepadanya. Pencuri itu memperhatikan sambil
meringkuk dalam kegelapan, berharap aga suami istri itu cepat masuk ke
dalam rumah. Ia merencanakan nantinya akan masuk dan mengumpulkan barang
curiannya tanpa tertangkap. Sementara itu Ramakrishna berpura-pura ada
sesuatu dalam kerongkongannya. Ia menuangkan air ke mulutnya, berkumur
keras-keras dan meludah 'ke semak labu ular' tepat di tempat pencuri itu
meringkuk! Air itu tepat kena wajahnya, dan itu memang yang dikehendaki
Tenali Ramakrishna. Orang yang malang itu tidak dapat melarikan diri
atau memprotes. Ia terlalu takut untuk bergerak. Ia memperlihatkan
ketabahan yang sempurna. Tetapi, apakah engkau menyebut hal ini sebagai
kebajikan? Apa engkau menghargainya karena itu? Ia digerakkan oleh rasa
takut, bukannya oleh kepercayaan. Santhi dan Sahana
semacam itu tidak ada gunanya sama sekali. Latihlah menguasai diri
sendiri dengan iman yang teguh, maka itu akan menjadi sumber kekuatan.
----BSSSB
|